6 Ayat dalam Al-Qur'an yang menjelaskan penciptaan langit dan bumi

                Sumber foto : NASA

Sedari kita lahir hingga sekarang kita tinggal di sebuah planet bernama bumi. Kitapun bisa memandang bintang-bintang dan bulan di langit, juga ada awan yang bisa meneduhkan dan menurunkan hujan.

Bumi, langit, bintang-bintang dan segala sesuatu pasti ada asal muasalnya, seperti baju yang berasal dari benang (kapas, wol atau serat sintesis) atau kaca yang berasal dari pasir (silika). Jadi, Bagaimana langit dan bumi bisa terbentuk?

Menurut para filosof yunani kuno, alam semesta sudah ada sejak waktu yang tak terbatas. Teori ini juga menyakini bahwa alam semesta tidak diciptakan, tetapi ada dengan sendirinya.

Teori alam semesta tercipta secara kebetulan ini terbantahkan oleh lahirnya teori ledakan besar atau big bang. Teori Ledakan Besar mengungkapkan bahwa alam semesta termasuk bumi dan isinya itu terbentuk dari sebuah ledakan besar. Teori ini menyatakan adanya “awal atau permulaan” pada alam semesta yang disebabkan oleh Big Bang. Kalau alam semesta itu memiliki permulaan, maka tentu saja ada yang menciptakannya yakni Tuhan, Sang Pencipta semesta alam. Teori ini dicetuskan pada tahun 1929 oleh Edwin Hubble.

Saat ilmuwan dan filosof berdebat tentang penciptaan langit dan bumi, Allah SWT sudah menjelaskannya dalam Al-Qur'an. Awal mulanya, langit dan bumi adalah kesatuan, seperti dalam firman Allah SWT :

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS.Al-Anbiya: 30).

Al-qur'an juga menerangkan kalau langit dan bumi diciptakan dalam enam hari.

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ

“Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari” (QS Hud: 7).

Allah menciptakan langit dan bumi selama enam hari. Dimulai dari hari ahad dan berakhir dengan hari jum’at. Dengan alasan inilah hari jum’at menjadi hari raya bagi umat Islam. Di hari itu, Allah ta’ala selesai menciptakan langit dan bumi. Allah ta’ala berfirman,

“Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy…” (Qs. As Sajadah : 3).

Menurut penelitian para ahli, bumi mengalami perkembangan selama 6 masa, yaitu : Azoikum, Ercheozoikum, Protovozoikum, Palaeozoikum, Mesozoikum, dan Cenozoikum. Setiap periode menunjukkan perkembangan serta perubahan secara bertahap, sesuai dengan susunan organisme dengan ukuran dan kadarnya masing-masing (tidak berevolusi).

Dalam Al-qur'an, penciptaan bumi di dahulukan sebelum penciptaan langit. Karena ibarat sebuah bangunan, pondasi atau asas dibuat terlebih dahulu sebelum atap. 

"Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu, kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."
(QS. Al-Baqarah:
29)

Mengenai bumi adalah asas atau pondasi dan langit adalah atapnya, juga dikatakan dalam Al-qur'an :

“Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap” (QS. Ghofir : 64)

Fungsi atap adalah untuk melindungi, begitupun langit yang melindungi bumi dari benda-benda langit yang jatuh dan sinar matahari yang terlalu panas.

                          Sumber foto

Banyaknya lapisan langit dalam Ilmu pengetahuan terdiri dari tujuh lapis, diantaranya adalah Troposfer, Stratosfer, Ozonosfer, Mesosfer, Termosfer, Ionosfer, dan Eksosfer. Hal ini seirama dengan yang tertera dalam Al-qur'an :

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS. At-tholak : 12).

Setelah dipelajari, ternyata cukup banyak penjelasan mengenai penciptaan langit dan bumi di dalam Al-qur'an. Semoga kita semakin yakin dengan kebenaran Al-qur'an.  Dan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT yang telah menciptakan langit dan bumi, kita harus senantiasa memelihara kelestarian bumi dan langit, tempat tinggal kita.

Wallahua'lam bishawab.

Komentar

Postingan Populer