Apakah Standar Kecantikan dan Berpakaian?


Semakin hari, semakin banyak produk-produk kecantikan. Mulai dari perawatan wajah, rambut, dan berbagai macam make-up. Bahkan, beberapa orang rela melakukan operasi plastik agar terlihat lebih cantik. Fenomena ini menandakan banyak orang yang ingin terlihat cantik, terutama wanita. Seperti ada perlombaan untuk menjadi paling cantik atau terlihat cantik itu sangat penting.

Hal lain yang memunculkan standar kecantikan adalah produk-produk  kecantikan yang diiklankan oleh model-model. Model yang ditampilkan memiliki kulit yang putih, badan langsing, dan hidung mancung. Mungkin ada beberapa yang menggunakan model berkulit gelap, tapi sangat jarang sekali. Seolah-olah mereka itu adalah standar dari kecantikan. 

Standar kecantikan yang dibuat oleh manusia membuat manusia menjadi kurang bersyukur atas pemberian Allah SWT. Apapun yang kita miliki, paras yang kita miliki sekarang, semua adalah ciptaan dari Allah SWT. Bagaimana cara kita bersyukur? Yaitu, dengan menjaga sebaik-baiknya, dan tidak boleh merubahnya, seperti operasi plastik atau melakukan sulam alis atau bibir. 

Ada pesan dari kak Najwa Shihab untuk perempuan, "Jangan mau didikte oleh ukuran cantik yang dibuat oleh orang lain. Ambil definisi kecantikanmu sendiri. Standar kecantikan yang tidak memanusiakan manusia kita sebagai perempuan sudah seharusnya ditinggalkan. Cantik itu berani punya mimpi dan ambisi tapi juga kemurahan hati dan empati. Sebab perempuan memang bukan pemandangan. Dan kecantikan bukan untuk diperlombakan."

Jadi, tidak ada standar untuk kecantikan. Karena semua wanita itu cantik dan semua laki-laki itu ganteng. Tidak ada lagi membandingkan, wanita tercantik atau laki-laki terganteng. Sepertinya tampilan yang kita perlukan sebagai manusia ialah cukup dengan tampilan yang rapih, bersih dan tidak bau.

Ada hal yang tak kalah penting juga, yaitu bagaimana standar seorang wanita muslimah berpakaian. Alangkah lebih baik, jika seorang wanita bisa mensyukuri pemberian Allah SWT dengan menutup auratnya juga, terutama bagi seorang wanita muslim. Mungkin ada yang berpikir dengan menutup aurat pada wanita adalah membatasinya, tapi itu tidak benar. Justru itu tanda Islam memuliakan wanita, agar mereka mudah dikenali dan terhindar dari hal-hal yang tidak baik atau mencelakai dirinya sendiri, seperti dalam surat Al-Ahzab ayat 59:

Dalam islam, baik laki-laki dan perempuan ada aurat yang harus ditutup. Aurat itu sendiri adalah bagian tubuh laki-laki atau wanita yang haram untuk terlihat. Aurat pada laki-laki adalah antara pusar dan lututnya. Dan aurat pada wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangannya. Maka, standar berpakaian seorang muslimah adalah  yang bersumber dari Al-quran, yaitu menutup seluruh tubuhnya dengan jilbab atau pakaian kecuali wajah dan telapak tangannya. Karena, pakaian yang menutup aurat adalah pakaian terbaik disisi Allah SWT, pakaian yang menunjukkan ketakwaan seorang hamba kepada Rabbnya. Pembahasan mengenai pakaian takwa terdapat dalam surat Al-a'raf ayat 26 :
 

Wallahua'lam bishawab.




Komentar

  1. Usul juga mbak... Selanjutnya buat lanjutan nya tulisan ini tentang inner beauty.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mba untuk usulannya.. ☺🙏 iya, insyaallah 🙏🙏

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer