Pameran "Contemporary Art" di kota lumpia

Wisata ke kota lama Pameran Contemporaty Art
Pameran Contemporaty Art di kota lama Semarang

Alhamdulillah, hari kamis kemarin mendapat kesempatan berkunjung ke kota lumpia, Semarang. Disana, kami sempat menengok seperti apa lingkungan di Universitas Diponegoro (UNDIP). Kami juga menikmati suasana malam di Simpang Lima.

Sebelum kembali ke Jakarta, kita berjalan-jalan ke kota lama yang ada disana. Cuaca siang hari saat itu sangat panas. Ini pertama kali kita singgah disana, dan tidak tahu mau kemana.

Langkah kita terhenti ketika melihat ada pameran "Contemporary Art". Karena tidak tahu mau kemana, kitapun berjalan masuk ke dalam gedung tersebut. Ternyata, untuk melihat pameran tersebut, kita perlu membayar tiket masuk sebesar 20.000 rupiah. 


tiket masuk pameran "Contemporary Art"
 tiket masuk pameran "Contemporary Art"

Awalnya, agak ragu untuk masuk karena harus membayar, tetapi anak-anak mau masuk dan melihat. Akhirnya, kitapun masuk ke dalam pameran tersebut.

Didalam pameran itu, kami melihat berbagai macam lukisan dan karya dari 11 wanita seniman kontemporer, mereka adalah Bunga Yuridespita · Evi Pangestu, Fika Ria Santika, Ines Katamso  Kanoko Takaya, Maharani Mancanagara, Meliantha Muliawan, Natasha Tontey, Natisa Jones, Rega Ayundya Putri, dan Tara Astari Kasenda.

Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini, jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang.

Berbagai macam teknik mereka gunakan untuk menghasilkan karya mereka di pameran ini. Saya amati, ada karya yang menggunakan bahan akrilik, pensil dengan stabilo, kain yang dibentuk menjadi pecahan-pecahan piring hingga kanvas polos dengan ukuran yang tidak biasa.


Hasil karya di pameran "Contemporary Art"
Hasil karya di pameran "Contemporary Art"

Saya hanya bisa mengamati dan melihat paduan warna juga judul dari karya-karya tersebut. Anak-anak senang sekali berlarian dan melihat karya-karya tersebut. 

Mereka kerap kali bertanya, "Ini apa bunda?". 

Bunda hanya bisa menjawab, "Ini adalah lukisan".

Maafkan bunda yang tidak bisa memahami hasil karya tersebut. Namun, ada hasil karya yang disukai anak-anak, yaitu karya berbentuk pintu yang sudah berubah bentuk.


Hasil karya di pameran "Contemporary Art"
Hasil karya di pameran "Contemporary Art"

Kalau untuk saya pribadi, saya menyukai hasil karya dengan perpaduan warna yang indah, walau tidak memahami makna dari karya tersebut.


Hasil karya di pameran "Contemporary Art"
Hasil karya di pameran "Contemporary Art"

Hasil karya di pameran "Contemporary Art"
Hasil karya di pameran "Contemporary Art"


Hasil karya di pameran "Contemporary Art"
Hasil karya di pameran "Contemporary Art"

Berkunjung melihat pameran membuat saya berpikir, para seniman tersebut memiliki keberanian untuk menuangkan ide dalam pikiran dan mewujudkannya menjadi sebuah karya. 

Setiap individu memiliki kesempatan untuk menghasilkan sebuah karya. Namun, untuk melakukan hal tersebut diperlukan keberanian, kreatifitas dan kerja keras. 




Komentar

Postingan Populer