Puisi Prosa Tentang Kehidupan di Buku AlMustafa Karya Kahlil Gibran

Penasaran dengan tulisan Kahlil Gibran


Ini pertama kalinya, saya membaca buku Kahlil Gibran. Hal yang membuat saya semakin penasaran dengan tulisan Kahlil Gibran, karena tulisannya sering dikutip di novel "Rahasia Abidah". Dan, dari beberapa judul buku karya Kahlil Gibran, saya memilih AlMustafa, karena buku ini telah diterjemahkan hingga lebih dari 40 bahasa. Di toko buku, terdapat beberapa penerbit yang mencetak judul buku ini. Namun, saya memilih buku yang diterjemahkan oleh Sapardi Djoko Damono, seorang penyair besar dari Indonesia.


Sekilas tentang buku AlMustafa

Tokoh utama dari buku ini bernama AlMustafa. Seorang yang ingin pulang ke pulau kelahirannya dengan menaiki sebuah kapal. Namun, ketika ia ingin pulang, warga kota Orphalese menahannya. Mereka meminta AlMustafa menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka.

Jawaban dari pertanyaan tersebut tertulis dalam bentuk puisi prosa. Puisi prosa itu berisi tentang pandangan-pandangan AlMustafa mengenai kehidupan. Menurut Von Wilpert, "Puisi prosa merupakan perlakuan liris dari substansi epik dalam berseni berirama, merdu dan secara visual memiliki kemiripan dengan prosa, yang berbeda dari puisi hanya tidak adanya rima dan pemisahan bait“ .

Di dalam buku ini terdapat 26 bab dan 115 halaman ini membicarakan tentang beragam tema seperti cinta, persahabatan, pernikahan, sedekah, makan dan minum, kesadaran- diri, kebahagiaan, kebebasan, pengetahuan, maut dan sebagainya.

Buku kahlil gibran almustafa
Dapat pembatas buku cantik juga loh 😁

Ada hal yang menarik bagi saya ketika membaca buku AlMustafa, yaitu pada bab 16 yang membahas tentang kesadaran-diri, AlMustafa berkata : "Sumur tersembunyi dalam jiwamu perlu bangkit dan mengalir mendesah ke laut. Dan, harta karun di kedalaman tak terhingga dalam dirimu akan terlihat oleh matamu. Namun, janganlah menimbang harta karun rahasia itu. Dan, jangan mengukur kedalaman kesadaran dirimu dengan kayu atau benang pengukur. Sebab, diri adalah laut yang tak terbatas dan tak terukur." Saya menangkap makna puisi itu bahwa manusia memiliki daya pikir atau kreativitas yang banyak dan tak terbatas.

Buku yang memotivasi untuk lebih sering membaca

Buku ini pertama kali diterbitkan tahun 1923 edisi Amerika. Namun, hingga kini, di tahun 2022 buku ini masih bisa ditemukan di toko buku. Buku ini bisa menjadi referensi dalam belajar menulis puisi atau menambah kemampuan menulis. Banyak juga perumpaan yang menginspirasi untuk memandang makna kehidupan dalam buku AlMustafa ini. Sama sekali tidak rugi untuk membaca buku ini. Bahkan dengan membaca buku ini, membuat saya lebih termotivasi untuk lebih sering membaca. Selamat membaca buku AlMustafa karya Kahlil Gibran! 

Komentar

Postingan Populer